Kalimat Efektif dan Contohnya
Posted by Fajar Aryonugroho | Posted on 20.38
1. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif ialah kalimat yang
memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan- gagasan pada
pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan
informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Kalimat
dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,
perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau
penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat
yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan
antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
2. Syarat Kalimat Efektif 2.1 Keterpaduan 2.1.1 Pengertian Keterpaduam
Keterpaduan adalah keterpaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga
maksud atau informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah
(sistematis).
• Kalimat tidak bertele-tele dan harus sistematis.
• Kalimat yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek- verbal-pasien.
• Diantara predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata daripada / tentang.
2.1.2 Penyebab Ketidakpaduan
2.1.2.1 Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara
berpikir yang tidak simetris. Oleh karena itu, kita hidari kalimat yang
panjang dan bertele-tele.
Misalnya: Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita
orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu
dan yang secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia
Indonesia dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab. Kalimat di atas
bisa diperbaiki supaya menjadi kalimat yang padu.
2.1.2.2 Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal
secara tertib dalam kalimat- kalimat yang berpredikat pasif persona.
a. Surat itu saya sudah baca.
b. Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan.
Kalimat di atas tidak menunjukkan kepaduan sebab aspek terletak antara agen dan verbal.Seharusnya kalimat itu berbentuk:
a. Surat itu sudah saya baca.
b. Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.
2.1.2.3 Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti
daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Perhatikan kalimat dibawah ini :
a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-rumah adat.
Seharusnya:
a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.
b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.
2.2 Kepararelan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu. Artinya, bila dalam suatu kalimat menggunakan bentuk
nomina berarti seterusnya menggunakan nomina. Apabila bentuk pertama
menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
Contoh :
a. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
b. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang.
Kalimat a tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata yang
mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu dibekukan dan
kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan kedua
bentuk itu.
ð Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.Kalimat b tidak
memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki predikat tidak sama
bentuknya, yaitu kata pengecatan, memasang,pengujian, dan pengaturan.
Kalimat itu akan baik kalau diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai
berikut. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan
pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian
air, dan pengaturan tata ruang.
2.3 Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan
kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Akan tetapi,
bukan berarti menghilangkan kata atau frasa yang dapat memperjelas
kalimat. kalimat hemat memiliki beberapa kriteria, yaitu
2.3.1 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh:
- Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.
- Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.
Perbaikannya :
- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.
- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.
2.3.2 Penghematan dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata. Contoh:
- Ia memakai baju warna merah.
- Di mana engkau menangkap burung pipit itu?
Perubahannya :
- Ia memakai baju merah
- Di mana engkau menangkap pipit itu?
2.3.3 Penghematan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh:
- Dia hanya membawa badannya saja.
- Sejak dari pagi dia bermenung.
Perbaikannya:
- Dia hanya membawa badannya.
- Sejak pagi dia bermenung.
2.3.4 Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata- kata yang berbentuk jamak,
misalnya:
- Para tamu-tamu
- Beberapa orang-orang
Perbaikannya:
- Para tamu
- Beberapa orang
2.4 Penekanan Yang dimaksud dengan penekanan ialah suatu perlakuan
penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang
perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau penegasan pada
penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam
kalimat.
2.4.1 Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
Contoh:
Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada
dirinya. Penekanannya ialah presiden mengharapkan.
Contoh:
Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya. Penekanannya Harapan presiden.
Jadi, penekanan kalimat dapat dilakukan dengan mengubah posisi kalimat.
2.4.2 Membuat urutan kata yang bertahap
Contoh: Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah,
telah disumbangkan kepada anak-anak terlantar. Seharusnya: Bukan
seratus, seribu, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah
disumbangkan kepada anak-anak terlantar.
2.4.3. Melakukan pengulangan kata (repetisi).
Contoh: Saya suka kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
2.4.4 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh: Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
2.4.5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
Contoh: Saudaralah yang bertanggung jawab.
2.5 Kevariasian Untuk membuat kalimat yang tidakmonotondanmenjemuka n,
diperlukan adanya variasi. Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai
cara berikut.
2.5.1 Variasi penggunaan kata
Contoh: pembicaraan
itu membicarakan kenakalan mahasiswa. (monoton) Pembicaraan itu
membahas kenakalan mahasiswa. (variatif) 2.5.2 Variasi dalam pembukaan
kalimat
Contoh :
a) Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu diletakkan diawal kalimat. Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.
b)Penggunaan frasa verbal Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.
c)Penempatan klausa anak kalimat
sumber: http://boltx.heck.in/kalimat-efektif-pengertian-syarat-penjab.xhtml
Comments (0)
Posting Komentar